Anas bin Malik adalah seorang diantara para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam yang memiliki keturunan yang banyak dan mayoritas anak – anak keturunan beliau adalah laki laki, beliau radhiyallahu ‘anhu juga diberikan oleh Allah Ta’ala umur yang panjang lebih dari 100 tahun sehingga beliau termasuk diantara sahabat Nabi yang terakhir meninggal dunia, rezeki yang diberkahi diantaranya kebun miliknya panen lebih banyak dari pada orang – orang pada umumnya.
Anas bin malik suatu ketika melihat orang orang yang melakukan sebuah amalan yang bagi mereka dianggapnya hal remeh, padahal dahulu para sahabat Nabi menganggap hal itu adalah dosa besar.
Annas bin Malik mengatakan :
عَنْ أَنَسٍ – رضى الله عنه – قَالَ: إِنَّكُمْ لَتَعْمَلُونَ أَعْمَالاً هِىَ أَدَقُّ فِى أَعْيُنِكُمْ مِنَ الشَّعَرِ، إِنْ كُنَّا نَعُدُّهَا عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- الْمُوبِقَاتِ.
Artinya :
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata : “Sesungguhnya kalian mengerjakan amalan (dosa) di hadapan mata kalian tipis seperti rambut, namun kami (para sahabat) yang hidup di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menganggap dosa semacam itu seperti dosa besar. ( Shahih Bukhari : 6492 )
Adapun beberapa contoh dosa yang besar yang dianggap biasa pada saat ini adalah :
- Laki – laki yang mendengar adzan kemudian tidak mendatangi masjid untuk shalat berjamaah, padahal pada zaman Nabi orang – orang yang tidak ikut shalat berjamaah, akan di ancam di bakar rumahnya, adapun sekarang hal itu dianggap biasa saja.
- Tabarruj, tabarruj adalah menampakkan bagian yang indah (aurat) dan segala yang mengundang syahwat lelaki (non mahram). [Zadul Masir fi Ilmi at-Tafsir, 3/461].
Pada saat ini wanita banyak yang tidak memperhatikan auratnya, sehingga lekukan tubuhnya menjadikan kaum laki – laki terpikat, bahkan sebagian banyak justru memakai pakaian yang transparan sehingga banyak pula laki – laki yang tidak sengaja melihat pakaian dalam wanita tersebut.
Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia, dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)
Ustadz Muhdlori, Lc., M.Ag