Kebanyakan orang masih menyadari bahwa ketika musibah datang itu merupakan bagian dari takdir Allah Subhanahu wata’ala, dengan penuh keimanan mengatakan “Qadarullah”, “ini sudah kehendaka Allah Subhanahu wata’ala: atau “ini semua sudah tertulis di Lauhul Mahfuzh” dan kalimat-kalimat yang lain.

 

Namun ketika mendapat kenikmatan seperti sukses dalam bisnis, karir, pendidikan dan yang lainnya yang terjadi sebaliknya, menyandarkan nikmat-nikmat tersebut pada dirinya dengan mengatakan “Saya sukses karena kecerdasan saya, kerja keras saya siang malam, karena pengalaman & keuletan” dan kalimat-kalimat yang lain di mana ini semua mengantarkan pada ujub (bangga diri) dan kesombongan.

 

Bukankah Qarun di benamkan ke dalam bumi karena ketika sukses dalam bisnisnya menyandarkan kesuksesan tersebut pada dirinya, Allah Subhanahu wata’ala menghikayatkan ucapan Qarun:

 

(قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَىٰ عِلْمٍ عِندِي (القصص: 78

Qarun berkata: “Sesungguhnya aku diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku”. [Qasas: 78]

 

Padahal diriwaytkan bahwa dulunya Qarun adalah murid Nabi Musa ‘alaihissalam yang sangat shalih dan hafal kitab Taurat, namun ketika kesuksesan menghampirinya ia lupa daratan lupa lautan dan menyandarkan kesuksesan tersebut pada dirinya dan lupa dengan Allah Azza wajalla sang pemberi karunia.

 

Padahal baik musibah maupun nikmat keduanya sudah di takdirkan oleh Allah Subhanahu wata’ala, sesukses apapun seseorang ia hakikatnya tinggal menjalankan apa yang Allah Azza wajalla takdirkan untuknya, Allah Azza wajalla yang takdirkan seseorang sukses dalam karirnya, bisnisnya pendidikannya dan lainnya.

 

Ketika seorang mukmin sadar dengan itu semua ia akan tetap tawadhu (rendah hati) karena ia menyadari bahwa semua yang terjadi pada dirinya baik musibah maupun nikmat sudah tercatat 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.

 

Oleh karena itu Nabi Sulaiman ‘alaihissalam ketika mendapat nikmat-nikmat yang begitu banyak di mana di samping beliau seorang Nabi & Rasul beliau juga seorang raja, yang tentaranya dari golongan jin, angin, bisa berkomunikasi dengan binatang, namun dengan kerendahan hati beliau tetap mengatakan:

 

(هَٰذَا مِن فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ ۖ وَمَن شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ (النمل 40

“Ini semua adalah karunia Tuhanku untuk mengujiku aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). [Naml: 40]

 

Penulis:
✍️ Ustadz Farih Wajdi, Lc., M.H

 

📝 Referensi:
Al-Qur’anul Karim dan lainnya


🔃 SSC LPPM MAIS CILACAP juga siap membantu mengatasi problematika keluarga & kehidupan anda.

📚 Manajeman SSC LPPM MAIS Cilacap

📱 Admin SSC: 0812 1506 6657

🔖 Jenis Konsultasi:
Syariah: Aqidah, Fikih, keluarga, muamalah/jual beli, Rukyah, dll: Offline/Telpon/WA
Rukyah: Offline (dengan kesepakatan dahulu)

🕖 Layanan Konsultasi: Senin-Sabtu Pukul 07.00-14.00 WIB

✨ Link Grup WA Dakwah:
Putri: https://bit.ly/wadakwahputri
Putra: https://bit.ly/wadakwahputra

👤 Privasi terjaga insyaAllah

Leave a reply "JANGAN SOMBONG DENGAN KESUKSESAN"

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rating*