Memasuki bulan Ramadhan seperti di tahun-tahun sebelumnya selalu disambut oleh kaum muslimin dengan penuh kegembiraan & suka cita, mereka berbondong-bondong menuju masjid unutk melaksanakan shalat tarawih, shalat shubuh berjamaah dan ibadah-ibadah yang lain.

Namun yang menyedihkan adalah pemandangan tersebut biasanya hanya di hari-hari pertama bulan Ramadhan saja, setelah lima atau tujuh hari setelahnya shaf shalat akan semakin maju bahkan sebagian masjid kembali sepi seperti semula.

Apa yang menyebabkan itu semua? setidaknya ada dua sebab mengapa sebagian kaum muslimin hanya semangat di awal Ramadhan saja?

1. Niat
Ada sebagian kaum muslimin yang datang ke masjid di bulan Ramadhan karena ikut-ikutan saja, sehingga seandainya tidak ke masjid tidak enak dengan masyarakat, bukan karena panggilan Allah ta’ala.

Niat yang salah seperti ini menjadikan seseorang tidak istiqamah dalam beramal.

Oleh karena itu tiga amalan besar di bulan Ramadhan di kaitkan dengan إيمانا واحتسابا (karena iman dan mengharap pahala dari Allah).

Yaitu ketika Nabi bersabda:

من صام رمضان …من قام رمضان … من قام ليلة القدر …. (إيمانا واحتسابا)

“Siapa yang puasa Ramadan” … “Siapa yang shalat tarawih” … “Siapa yang menghidupkan malam lailatul qadar” … (Karena Iman dan mengharap pahala dari Allah). HR Bukhari & Muslim

Bukan sekedar ikut-ikutan umumnya orang, apalagi karena ingin mendapat sanjungan dari manusia.

Maka di penghujung bulan Sya’ban ini kita perlu sekali unutk meluruskan & memperbaiki niat agar seluruh amal yang kita kerjakan adalah semata-mata karena mengharap pahala dari Allah ta’ala sehingga dengan izin Allah akan lebih konsisten & istiqamah.

2. Efek dosa & maksiat
Dosa-dosa yang di kerjakan manusia sungguh akan melemahkan hatinya sehingga motivasi untuk beramal pun akan menurun & tidak istiqamah.

Sebagaimana yang pernah terjadi pada Sufyan Ats Tsauri, beliau mengatakan:

حرمت قيام الليل خمسة أشهر بذنب أذنبته

“Aku terhalangi shalat malam selama 5 bulan karena melakukan satu dosa yang aku kerjakan.” (Mukhtasar Minhajul Qashidin hal 83, al-Maktab al-Islamy)

Kemudian suatu ketika ada seseorang yang mengadu kepada Hasan al-Bashri:

“Wahai Abu Sa’id, sesungguhnya diriku ketika malam dalam kondisi sehat, aku juga suka mengerjakan shalat malam, dan air wudhupun sudah kupersiapkan, tapi kenapa aku tak juga bangun malam?” Beliau menjawab: “Dosa-dosamulah yang mengikatmu,”

Karena itu, yang harus dilakukan saat ini dan seterusnya adalah membersihkan diri dari dosa dengan cara bertobat dan beristigfar sehingga ibadah akan senantiasa terasa ringan.

Semoga Allah senantiasa memberi taufik & hidayah kepada kita semua untuk mengisi hari-hari di bulan Ramadhan dengan kebaikan & amal shalih. Aamiin

✍️ Penulis:
Ustadz Farih Wajdi, Lc., M.H

📝 Referensi:
Shahih Bukhari & Muslim dan lainnya


🔃 SSC LPPM MAIS CILACAP juga siap membantu mengatasi problematika keluarga & kehidupan anda.

📚 Manajeman SSC LPPM MAIS Cilacap

📱 Admin SSC: 0812 1506 6657

🔖 Jenis Konsultasi:
Syariah: Aqidah, Fikih, keluarga, muamalah/jual beli, Rukyah, dll: Offline/Telpon/WA
Rukyah: Offline (dengan kesepakatan dahulu)

🕖 Layanan Konsultasi: Senin-Sabtu Pukul 07.00-14.00 WIB

✨ Link Grup WA Dakwah:
Putri: https://bit.ly/wadakwahputri
Putra: https://bit.ly/wadakwahputra

👤 Privasi terjaga insyaAllah

Leave a reply "MENGAPA DI RAMADHAN PUN BERAT BERIBADAH"

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rating*